Minggu, 30 Desember 2012

asuhan keperawatan pasien diare

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Diare merupakan masalah yang sering terjadi dalam kehidupan masyarakat baikk di negara berkembang maupun di negara berkembang. Penyakit diare masih sering menimbulkan KLB (Kejadian Luar Biasa) dengan penderita yang banyak dalam waktu yang singkat.
Diare yang akut gejalanya tiba-tiba dan berlangsung kurang dari 14 hari, sedang diare yang kronik yaitu diare yang berlangsung lebih dari 14 hari. Diare dapat disebabkan infeksi maupun non infek;si. Dari penyebab diare yang banyak adalahdiare infeksi yang disebabkan oleh virus, bakteri dan parasit. Diare infeksi juga dapat menyebabkan kematian.
Diare merupakan masalah umum ditemukan diseluruh dunia. Di Amerika Serikat keluhan diare menempati peringkat ketiga dari daftar keluhan pasien pada ruang praktek dokter, sementara di beberapa rumah sakit di Indonesia data menunjukkan diare akut karena infeksi terdapat peringkat pertama s/d ke empat pasien dewasa yang datang berobat ke rumah sakit. Di negara maju diperkirakan insiden sekitar 0,5-2 episode/orang/tahun sedangkan di negara berkembang lebih dari itu. Di USA dengan penduduk sekitar 200 juta diperkirakan 99 juta episode diare akut pada dewasa terjadi setiap tahunnya. WHO memperkirakan ada sekitar 4 miliar kasus diare akut setiap tahun dengan mortalitas 3-4 juta pertahun.
Bila angka itu diterapkan di Indonesia, setiap tahun sekitar 100 juta episode diare pada orang dewasa per tahun. Dari laporan surveilan terpadu tahun 2006 jumlah kasus diare didapatkan 13,3 % di Puskesmas, di rumah sakit didapat 0,45% pada penderita rawat inap dan 0,05 % pasien rawat jalan. Penyebab utama disentri di Indonesia adalah Shigella, Salmonela, Campylobacter jejuni, Escherichia coli, dan Entamoeba histolytica. Disentri berat umumnya disebabkan oleh Shigella dysentery, kadang-kadang dapat juga disebabkan oleh Shigella flexneri, Salmonella dan Enteroinvasive E.coli. (Anonym. Wikipedia, The Free Encyclopedia.




B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa diharapkan dapat memahami cara pengkajian sampai dengan pendokumentasian asuhan keperawatan pasien Diare.
2. Tujuan Khusus
Mahasiswa dapat:
a. Menjelaskan definisi diare
b. Menjelaskan penyebab diare
c. Menjelaskan gejala diare
d. Menjelaskan cara pencegahan diare
e. Melakukan pengkajian pada pasien diare
f. Melakukan analisa data pada pasien diare
g. Melakukan diagnosa pada pasien diare
h. Merumuskan intervensi keperawatan
i. Melakukan implementasi keperawatan
j. Melakukan evaluasi dari tindakan keperawatan
k. Pendokumentasian proses keperawatan

C. Manfaat
1. Manfaat bagi pasien dan keluarga
Pasien dan keluarga dapat mengetahui tentang penyakit diare yang diderita dan mengetahui cara perawatan diare dengan benar.
2. Manfaat bagi institusi
Dapat digunakan sebagai informasi bagi institusi pendidikan dalam pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan di masa yang datang.









BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Definisi
Diare menurut mansjoer (2000) adalah frekuensi encer lebih dari 3x sehari dengan atau tanpa darah ateu tinja yang terjadi secara mendadak yang berlangsung kurang dari tujuh hari yang sebelumnya sehat.
Sedangkan menurut  Suruadi (2001) Diare adalah kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan yang terjadi karena frekuensi satu kali atau lebih BAB dengan bentuk tinja yang encer atau cair. Dan menurut Ngastiyah (2005) Diare adalah BAB dengan jumlah tinja yang banyak dari biasanya, dengan tinja yang berbentuk cairan atau setengah cair dapat pula disertai frekuensi defekasi yang meningkat.
Jadi kesimpulannya adalah Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cair atau setengan cair (setengah padat), kandungan air tinja lebih banyak dari biasanya dari 200 g atau 200 ml/24 jam.

B. Etiologi
Faktor infeksi diare menurut Ngastiyah (2005) adalah:
1. Infeksi Enteral : Infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama diare.                                                      
 Infeksi Bakteria  :    Vibrio, E.coli, Salomella campilo baster.
 Infeksi Virus  : Rotavirus, calcivilus, Enterovirus, Adenovirus,    Astrovirus.
 Infeksi Parasit  : Cacing (ascaris, oxyuris), protozoa (entamoeba histolica,giardia lambia), jamur (candida aibicans).

2. Infeksi Parenteral :Infeksi diluar alat penceranaan makanan seperti Tonsilitis, broncopneumonia, Encefalitis,meliputi:
• Faktor Malabsorbsi : karbohidrat, lemak, protein
• Faktor Makanan  : basi, racun, alergi
• Faktor Psikologi  :  rasa takut dan cemas


C. Manifestasi Klinis
Beberapa tanda dan gejala tentang diare menurut Suriadi (2001) antara lain:
1. Sering BAB dengan konsistensi tinja cair atau encer.
2. Terdapat lika tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelek ( elastisitas kulit menurun) ubun-ubun dan mata cekung, membran mukosa kering.
3. Kram abdomenal.
4. Demam.
5. Mual dan muntah.
6. Anoreksia.
7. Lemah.
8. Pucat.
9. Perubahan TTV, nadi dan pernafasan cepat.
10. Menurun atau tidak ada pengeluaran urine.

D. Patofisiologi
Menurut Suriadi (2001), patofisiologi dari Gastroenteritis adalah meningkatnya mutilitas dan cepatnya pengosongan pada intestinal merupakan akibat dari gangguan absorbsi dan ekskresi cairan dan elektrolit yang berlebihan, cairan sodium, potasium, dan bikarbonat berpindah dari rongga ekstraseluler kedalam tinja, sehingga mengakibatkan dehidrasi kekurangan elektrolit dan dapat terjadi asidosis metalbolik.
Diare yang terjadi nerupakan proses dari transpor aktif akibat rangsangan toksin bakteri terhadap elektrolit kedalam usus halus, sel dalam mukosa, intestinal mengalami iritasi dan meningkatnya sekresi cairan dan elektrolit. Mikroorganisme yang masuk akan merusak sel mukosa intestinal sehingga mengurangi fungsi permukaan intestinal. Perubahan kapasitas intestinal dan terjadi gangguan absorbsi cairan dan elektrolit. Peradangan akan menurunkan kemampuan intestinal untuk mengabsorbsikan cairan dan elektrolit dan bahan-bahan makanan ini terjadi pada sindrom malabsorbsi. Peningkatan motilitas intestinal dapat mengakibatkan gangguan absorbsi.
Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare ada tiga macam :
1. Gangguan Osmotik
Akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan dalam rongga yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus. Isi rongga usus yang berlebihan akan merangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga timbul diare.
2. Gangguan Sekresi
Akibat rangsangan tertentu ( misalnya toksin ) pada dinding usus akan terjadi peningkatan sekresi air dan elektrolit kedalam rongga usus dan selanjutnya timbul diare karena terdapat peningkatan isi rongga usus.
3. Gangguan Motilitas Usus
Hiperteristaltik akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan sehingga timbul diare.Sebaliknya bila peristaltik usus menurun akan mengakibatkan kambuh berlebihan, selanjutnya timbul diare pula.

Dari ketiga mekanisme diatas menyebabkan:
a. Kehilangan air dan eliktrolit (terjadi dehidrasi) yang mengakibat gangguan keseombangan asam basa (asidosis metabolik hipokalemia)
b. Gangguan gizi akibat kelaparan (masukan kurang, pengeluaran bertambah)
c. Hipoglikemia
d. Gangguan sirkulasi darah



















E. Pathway



F. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang diare menurut Suriadi (2001 ) adalah :
a. Riwayat alergi pada obat-obatan atau makanan.
b. Pemeriksaan intubasi duodenum.
c. Pemeriksaan elektrolit dan creatinin.
d. Pemeriksaan tinja, PH, Leukosit, glukosa, dan adanya darah.




Adapun Pemeriksaan penunjang yang lain menurut Mansjoer (2000 ) adalah :
a. Pemeriksaan tinja : Makroskopis dan mikroskopis PH dan kadar gula juga ada intoleransi gula biarkan kuman untuk mencari kuman penyebab dan uji retensi terhadap berbagai antibiotik.
b. Pemeriksaan darah : perifer lengkap, Analisa Gas Darah (AGD), elektrolit ( terutama Na, K, Ca, P Serum pada diare yang disertai kejang ).
c. Pemeriksaan kadar ureum dan creatinin darah untuk mengetahui faal ginjal.
d. 4. Duodenal intubation untuk mengetahui kuman penyebab secara kuantitatif dan kualitatif terutama pada diare kronik.

G. Penatalaksanaan Medis
Penatalaksanaan medis menurut Biddulp and Stace (1999) adalah pengobatan dengan cara pengeluaran diet dan pemberian cairan.
a. Diare tanpa dehidrasi memerlukan cairan tambahan berupa apapun misalnya air gula, sari buah segar, air teh segar, kuah sup, air tajin, ASI. Jangan memberikan air kembang gula, sari buah air dalam botol karena cairan yang terlalu banyak mengandung gula akan memperburuk diare.
b. Diare dengan dehidrasi sedang memerlukan cairan khusus yang mengandung campuran gula dan garam yang disebut larutan dehidrasi oral ( LRO ). LRO ini dibuat dengan mencampurkan sebungkus garam rehidrasi kedalam 1 liter air bersih.
c. Diare dengan dehidrasi berat memerlukan cairan intravena disamping LRO.

Penatalaksanaan keperawatan menurut Nelson (1999) antara lain :
a.  Penderita yang dirawat inap harus ditempatkan pada tindakan
pencegahan enterik termasuk cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan penderita
b. Jas panjang bila ada kemungkinan pencernaan dan sarung tangan bila menyentuh barang terinfeksi.
c. Penderita dan keluarganya dididik mengenal cara perolehan entero patogen dan cara mengurangi penularan.




BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN

A. Kasus Terkait
An. N umur 7 th diantar oleh keluarganya ke RS Sejahtera Medika karena sudah 4 hari buang air besar terus menerus, dalam sehari bisa lebih dari 6x, bahkan kemarin dalam sehari BAB sebanyak 9x, BAB cair dan berbusa serta bau yang sangat menyengat. An. N juga mengatakan perut seperti diremas-remas dan sangat sakit sehingga c Orang tua An. N sudah berusaha membelikan obat di warung tetapi tetap saja tidak ada perubahan justru semakin hari demamnya semakin meningkat, An. N juga terlihat semakin lemas dan tidak mau lagi melakukan aktivitas yang biasa An. N lakukan, An. N hanya rebahan di kamar tidur dan menangis.
Ibu An. N mengatakan semenjak sakit An. N tidak bisa tidur nyenyak dan tidak pernah tidur siang seperti biasanya, selain itu An. N juga rewel serta menangis terus menerus dan tidak mau makan karena takut jika makan perutnya akan bertambah sakit. Kedua orang tua An. N juga mengatakan cemas dan takut dengan keadaan anaknya tersebut.
Saat dilakukan pengkajian didapat hasil bibir kering, kulit bersisik, mata bengkak dan merah, terlihat lemah serta raut wajah terlihat meringis menahan sakit. Setelah dilakukan pemeriksaan fisik TTV di dapat hasil S= 400 C, N= 82X/menit, RR= 22X/menit.

B. Pengkajian Keperawatan
1. Biodata :
Pasien
Nama    : An. N
Usia   : 7 th
Agama   : Islam
Pendidikan  : SD
Pekerjaan   : Pelajar
Status pernikahan : Belum Menikah
Alamat   : Jalan Kledokan blok B41 CT Depok, Sleman, Yogyakarta
Diagnosa Medis : Diare
Tanggal Masuk RS : 08.00 WIB/ 22 April 2012
Tanggal pengkajian : 08.00 WIB/ 23 April 2012
Penanggung Jawab
Nama   : Tn.MT
Usia   : 35 th
Agama   : Islam
Pendidikan  : S1
Alamat   : Jalan Kledokan blok B41 CT Depok, Sleman, Yogyakarta
Hubungan dengan klien : Ayah Kandung

2. Keluhan Utama :
Pasien mengeluh sakit perut seperti diremas-remas dan sangat sakit.
Riwayat Kesehatan :
Riwayat penyakit sekarang, pasien masuk ke Rumah Sakit Sejahtera Medika karena sudah 4 hari BAB terus menerus, dalam sehari bisa lebih dari 6x sehari, bahkan kemarin dalam sehari BAB sebanyak 9x, BAB cair dan berbusa serta bau yang menyengat.
Riwayat penyakit dahulu, klien pernah mengalami diare sebelumnya, pemakian antibiotik atau kortikosteroid jangka panjang (perubahan candida albicans dari saprofit menjadi parasit), alergi makanan, ISPA, ISK, OMA campak.
Riwayat penyakit keluarga, ibu klien mengatakan kakek klien mengalami penyakit diabetes mellitus dan ibu klien pernah menderita asma saat SMA.

 GENOGRAM












Keterangan :

  : Laki-laki

  : Perempuan

  : Klien

  : Tinggal satu rumah

3. Pengkajian Kebutuhan Dasar Klien
1. Aktivitas dan latihan
NO AKTIVITAS SEBELUM SAKIT SELAMA SAKIT
1 Makan  2 2
2 Mandi  2 2
3 Berpakian  2 2
4 Toileting  2 3
5 Tingkat mobilitas di tempat tidur 0 2
6 Berpindah  0 2
7 Kemampuan ROM 0 2
8 Berjalan  0 3
9 Kekuatan otot 0 4

Keterangan :
 0 bisa melakukan aktivitas dengan mandiri
1 memerlukan bantuan alat
2 memerlukan bantuan orang lain
3 memerlukan bantuan orang lain dan alat
4 ketergantungan sepenuhnya


2. Tidur dan istirahat
Data sujektif : orang tua klien mengatakan klien biasanya tidur selama 9-10 jam, klien biasanya tidur siang. Saat di Rumah Sakit klien hanya tidur selam 3-4 jam, klien mengalami kesulitan tidur selama di Rumah Sakit, sering terbangun saat tidur dengan alasan klien mengeluh perutnya sangat sakit seperti di remas-remas.
Data objektif : klien terlihat lemas.

3. Kenyaman dan nyeri
Nyeri :
 Palliative/Profokatif : paliatif saat tidur, profokatif saat tidak tidur
 Quality   : Nyeri seperti dirremas-remas
 Region   : Di bagian perut
 Scale   : 6
Time   : 7 kali

4. Nutrisi
Data subjektif : Klien mengatakan nafsu makannya berkurang, klien sulit makan. Ayah klien mengatakan BB sebelum sakit adalah 18 kg, TB : 75,6 cm. Saat di Rumah Sakit BB klien menurun menjadi 15 kg, klien takut makan karena jika makan perutnya akan bertambah sakit. Klien mengkonsumsi jenis makanan kabohidrat dan protein, makanan yang disukai klien adalah soup. Klien tidak mempunyai makanan pantang. Sebelum sakit, klien tidak mengalami kesulitan makan, klien tidak mengeluh mual dan muntah. Sebelumnya, klien tidak pernah mengalami operasi. Di Rumah Sakit, klien mendapatkan diet bubur dan hanya bisa menghabiskan setengah porsi, klien makan tanpa dibantu oleh orang lain.
Data objektif : mukosa mulut klien kering, tidak terdapat lesi pada bibir, kelembaban bibir klien kering, tidak ada perdarahan pada gusi.

5. Cairan, elektrolit dan asam basa
No Intake Output Balance cairan
1 Minum= 800cc Bab 9x x 300cc= 2700cc  BC= intake – output
2 Infuse= 2500cc (5 fabot infuse) Kencing 600cc
Mual muntah= 100cc = 3300 – 3429.4=   -129.4 cc
3 Makan= 100cc Iwl (insisble water loss) 30-7= 23cc x 15 (bb)= 345 x 37.5% (12.5% x 3o peningkatan suhu tubuh dari nilai normal) = 129.4 cc/kg bb
 Total= 3300cc Total= 3529.4 cc
Data subjektif : ayah klien mengatakan klien minum 800 cc/24 jam (4 gelas 200 cc), jenis minuman yang di konsumsi klien adalah air mineral yang mengandung elektrolit.
Data objektif : turgor kulit klien tidak elastis dan bersisik, membran mukosa kering, tidak terdapat lesi pada bibir.

6. Oksigenasi
Data subjektif : orang tua klien mengatakan klien tidak sesak nafas, batuk tidak produktif, tidak ada sakit dada.
Data objektif : suara nafas vesikuler, batuk kering (non produktif), tidak ada batuk darah, tidak ada sputum, tidak ada sianosis, tidak ada pernafasan cuping hidung.

7. Eliminasi fekal/bowel
Data subjektif : sebelum sakit An.N BAB 1-2x sehari, warna feses coklat, bau khas, konsistensi padat berbentuk silinder, tanpa disertai darah. Setelah sakit  An.N BAB 7x dalam sehari, berwarna kuning, berbau menyengat dan berbusa. Kebutuan pemenuhan eliminasi fekal An.N dibantu oleh orang tuanya.
Data objektif : warna feses kuning, bau sangat menyengat, konsistensi cair, berlendir
Setelah diberikan obat diare  warna feses kuning kecoklatan dengan konsistensi agak padat

8. Eliminasi Urin
Data subjektif : orang tua klien mengatakan tidak ada kelainan pada saat klien buang air kecil, klien tidak sering buang air kecil pada malam hari.
Data objektif : urin klien tidak pekat, warna kuning jernih, bau khas, tidak menggunakan kateter, frekuensi 4x/hari, jumlah 600 cc/24 jam. Kebutuhan pemenuhan eliminasi urin klien dibantu orang tua.

9. Sensori, persepsi, dan kognitif
Data sujektif : orang tua klien mengatakan anaknya tidak mengalami gangguan penglihatan, pendengaran, penciuman, sensasi taktil, dan pengecapan.
Data objektif : reaksi terhadap rangsangan baik, orientasi baik, reaksi kedua pupil terhadap cahaya positif, pendengaran baik, penciuman terhadap bau-bauan baik.

4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
Pada pemeriksaan fisik, didapatkan kesadaran Composmentis, keadaan umum lemas, untuk tanda-tanda vital, suhu = 400 C, nadi = 82X/menit irama reguler, kekuatan sedang,  pernafasan = 22X/menit irama reguler.
b. Kepala
Bentuk kepala mecochephal, rambut hitam pendek, tidak ada ketombe. Muka tidak ada lesi. Mata, konjungtiva anemis, sklera ikteris, pupil isokor, palpebra normal, lensa normal, visus normal. Hidung normal, bersih tidak ada sekret, dapat membedakan aroma makanan. Mulut, membran mukosa kering, bibir kering. Bentuk telinga simetris, tidak ada serumen,bersih, bila ditanya dapat menjawab.
c. Leher
Leher normal, tidak ada pembesaran tiroid. Tenggoroka normal, tidak ada nyeri saat menelan.
d. Dada
Dada, paru-paru inspeksi : Pengembangan dada kanan dan kiri sama, palpasi : tidak ada nyeri tekan, perkusi : sonor, auskultasi: vesikuler.
Jantung inpeksi : ictus codis tidak tampak, palpasi : ictus cordis tidak teraba, perkusi : pekak, auskultasi : reguler, bunyi jantung 1 dan 2 terdengar.
e. Abdomen
Abdomen inspeksi : simetris kanan dan kiri, auskultasi : terdengar peristatik usus 26 x/menit, palpasi : suara tympani, perkusi : ada nyeri tekan.
f. Genetalia
Genetalia : bersih, tidak terpasang kateter.
g. Rektum
Anus : normal, tidak ada benjolan.
h. Ekstremitas

5. Psiko sosio budaya dan spiritual
Psikologis:
Klien hanya mempunyai sedikit pengetahuan mengenai penyakit yang ada, karena klien juga baru berusia 7 tahun. Saat sakit, klien sangat rewel, klien ingin cepat pulang, klien menangis terus-terusan.
Orang tua klien memiliki koping yang adaptif terhadap penyakit klien karena orang tua klien menerima kenyataan penyakit anaknya dan orang tua klien percaya bahwa penyakit klien dapat disembuhkan.

Sosial :
Klien beraktivitas layaknya anak-anak lainnya. Setiap sore klien bermain bersama teman-teman lingkungan tempat tinggalnya. Klien dikenal sebagai anak yang sopan di lingkungannya.
Budaya :
Suku bangsa klien adalah Indonesia, budaya yang diikuti klien adalah budaya dari Jawa. Tidak ada kebudayaan klien yang merugikan kesehatan.
Spiritual :
Klien selalu menjalankan salat didampingi orang tuanya. Saat sakit, klien tidak pernah beribadah. Klien selalu mengikuti pengajian. Dalam keluarga klien, tidak ada keyakinan bahwa sakit ditimbulkan karena dosa atau kutukan dari Tuhan.

6. Pemeriksaan Penunjang
Hasil pemeriksaan Laboratorium pada tanggal 22 April 2012 pukul 14.00 WIB :
Leukosit : 11000 (5000-10000 /ul)
Trombosit : 156.000 ( 150.000-400.000 /ul)
Hemoglobin : 12,8 gr/dl (N=L=13 – 16, P=12 -14 gr/dl)
Hematokrit : 52 % (N=L=40 – 48, P=37 - 43%)
Pemeriksaan feses : terdapat bakteri E. coli.


7. Terapi Medis
Terapi cairan infuse RL 500 ml (40 tpm)
Fuazolidone 5ml 4 kali perhari
Parasetamol 250mg/hr
Tomit 5mg 3x/hari





























C. Analisa Data

Nama klien : An. N    No. Register  :11130107
Umur  : 7 th    Diagnosa Medis :
Ruang Rawat : Melati   Alamat   : Jln.Kledokan blok b41 CT, Depok, Yogyakarta.

No. Tanggal/Jam Data Fokus Etiologi Problem
1 22-04-2012/
08.30 wib DS:
• Ibu klien mengatakan anak An. N BAB 7x sehari, dengan feses berwarna kuning, berbau menyengat dan berbusa.
DO:
• Saat dilakukan pengkajian didapat hasil bibir kering, kulit bersisik, mata bengkak dan merah
• BC -129.4 cc
• Turgor kulit tidak elastic
• Suhu = 400 C.
• Klien terlihat lemah
• Hematokrit : 52 % (N=L=40 – 48, P=37 - 43%) Kehilangan cairan aktif Kekurangan volume cairan
2. 22-04-2012/
08.30 wib DS:
• Klien mengatakan nafsu makannya berkurang, klien sulit makan.
• Ayah klien mengatakan BB sebelum sakit adalah 18 kg, TB : 75,6 cm. Saat di Rumah Sakit BB klien menurun menjadi 15 kg,
• Ibu An.N mengatakan anaknya sudah 4 hari BAB terus menerus,dalam sehari bisa lebih dari 6x, bahkan kemarin dalam sehari bab sebanyak 9x,BAB cair dan berbusa serta bau yang sangat menyengat.
• Ibu klien mengatakan An. N mual dan muntah
DO:
• Klien tampak lemah
• Bibir kering
• Klien menghabiskan bubur setengah porsi
• Hemoglobin : 12,8 gr/dl Hilangnya nafsu makan Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
3.  DS:
• Ibu klien mengatakan anak An. N BAB 7x sehari, dengan feses berwarna kuning, berbau menyengat dan berbusa.
• An. N juga mengatakan perut seperti diremas-remas dan sangat sakit sehingga
DO :
• An. N terlihat selalu memegangi perutnya
• Leukosit : 11000 (5000-10000 /ul)
• Pemeriksaan feses : terdapat bakteri E. coli.

 Parasit Diarea
4  DS:
• Ibu klien mengatakan An. N mual dan muntah Orang tua An. N sudah berusaha membelikan obat di warung tetapi tetap saja tidak ada perubahan justru semakin hari demamnya semakin meningkat
DO:
• S= 40o C dehidrasi hipertermia
5  DS :
• An. N juga mengatakan perut seperti diremas-remas dan sangat sakit
• Ibu An. N mengatakan semenjak sakit An. N tidak bisa tidur nyenyak dan tidak pernah tidur siang seperti biasanya, selain itu An. N juga rewel serta menangis terus menerus
• Skala nyeri 6
DO :
• Raut wajah terlihat meringis menahan sakit
 Agen cidera biologis Nyeri akut

D. Prioritas Diagnosa Keperawatan
1. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif ditandai dengan Ibu klien mengatakan anak An. N BAB 7x sehari, dengan feses berwarna kuning, berbau menyengat dan berbusa., Saat dilakukan pengkajian didapat hasil bibir kering, kulit bersisik, mata bengkak dan merah, BC -129.4 cc, Turgor kulit tidak elastic, TTV di dapat hasil S= 400 C, Klien terlihat lemah, Hematokrit : 52 % (N=L=40 – 48, P=37 - 43%).
2. Diare berhubungan dengan parasit ditandai dengan Ibu klien mengatakan anak An. N BAB 7x sehari, dengan feses berwarna kuning, berbau menyengat dan berbusa, An. N juga mengatakan perut seperti diremas-remas dan sangat sakit sehingga , An. N terlihat selalu memegangi perutnya, Leukosit : 11000 (5000-10000 /ul), Pemeriksaan feses : terdapat bakteri E. coli.
3. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan hilangnya nafsu makan ditandai dengan Klien mengatakan nafsu makannya berkurang, klien sulit makan, Ayah klien mengatakan BB sebelum sakit adalah 18 kg, TB : 75,6 cm. Saat di Rumah Sakit BB klien menurun menjadi 15 kg, Ibu An.N mengatakan anaknya sudah 4 hari BAB terus menerus,dalam sehari bisa lebih dari 6x, bahkan kemarin dalam sehari bab sebanyak 9x,BAB cair dan berbusa serta bau yang sangat menyengat., Ibu klien mengatakan An. N mual dan muntah, Klien tampak lemah, Bibir kering, Klien menghabiskan bubur setengah porsi, Hemoglobin : 12,8 gr/dl
E.   Rencana Tindakan
Nama klien : An. N    No. Register  :11130107
Umur  : 7 th    Diagnosa Medis :
Ruang Rawat : Melati   Alamat   : Jln. Kledokan Blok B41 CT, Depok, Yogyakarta.

No. Diagnosa Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Rasionalisasi Nama/TTD
1. Kekurangan Volume Cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam  maka klien akan mendemostrasikan kekurangan volume cairan teratasi dengan  kriteria hasil :
• Turgor kulit elastis
• Membran  mukosa serta kulit lembab
• BAB 1-2 x sehari dengan konsistensi padat, berwarna kuning, berbau khas dan tidak berbusa
• BC dalam rentang normal
• Suhu dalam rentang normal (36-370C)
• Hematokrit dalam rentang normal (40 – 48%)

 1. Pantau TTV
2. Pantau status hidrasi
3. Monitor intakeoutput
4. Pantau hasil labortorium yang relevan dengan keseimbangan cairan
5. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian cairan IV 1. Mengetahui keadaan umum klien
2. Dapat menentukan kehilangan cairan berlebihan
3. Pemantauan intake-otput klien dapat mengetahui keseimbangan cairan tubu klien.
4. Hasil laboratorium dapat menunjang adanya kehilangan cairan yang berlebihan
5. memenuhi caian tubuh klien 
2 Diare berhubungan dengan parasit Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam maka diare pasien teratasi dengan kriteria hasil :
• BAB 1-2 x sehari dengan konsistensi padat, berwarna kuning, berbau khas dan tidak berbusa
• Leukosit dalam rentang normal (5000-10000 /ul)
• Tidak terdapat bakteri E.coli dalam feses 1. Pantau a adanya iritasi dan ulcerasi kulit di area perineal
2. Pantau  nilai laboratorium (leuokosit)
3. Anjurkan keluarga untuk mencatat warna, frekuensi, dan konsistensi feses
4. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat antidiare. 1. Pemantauan awal dapat mencegah terjadinya kerusakan  integritas kulit
2. Dapat mengetahui keparahan adanya infeksi yang disebabkan oleh bakteri E.coli
3. Mengetahui perkembangan status diare klien
4. Mengatasi diare klien  
3 Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan hilangnya nafsu makan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam maka klien akan mendemonstrasikan nutrisi terpenuhi. dengan kriteria hasil :
• Nafsu makan meningkat
• Porsi makan yang diberikan habis
• Tidak mual dan muntah
• BB dipertahankan atau naik
• Klien tampak segar
• BAB 1-2 x sehari dengan konsistensi padat, berwarna kuning, berbau khas dan tidak berbusa
• Bibir lembab
• Hemoglobin dalam rentang normal (13 – 16 gr/dl) 1. Pantau  nilai laboratorium
2. Timbang BB klien dengan interval yang tepat
3. Catat asupan nutrisi
4. Kolaborasi dengan tim medis dlam pemberian 
- makanan TKTP
- obat anti mual dan muntah
 1. Dengan pemantauan nilai laboratorium dapat mengetahui keseimbangan nutrisi dalam tubuh
2. Mengetahui perkembangan BB klien
3. Mengetahui masukan nutrisi klien
4. Makanan TKTP dapat memenuhi kebutuhan nutrisi dan obat antimual dan muntah dapt mengurangi mual dn muntah yang dialami klen

F.  Implementasi

Catatan Perkembangan I
Nama klien : An. N    No. Register  :11130107
Umur  : 7 th    Diagnosa Medis : Diare
Ruang Rawat : Melati   Alamat   : Jln. Kledokan blok b41 CT, Depok, Yogyakarta.

Hari Pertama : 23 April 2012
 Dx Tanggal Jam Implementasi Evaluasi Nama/TTD
Kekurangan Volume Cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif 23/04/2012 08.00




08.10

 1. Memantau TTV
2. Memantau status hidrasi
3. Memonitor intakeoutput
4. Memantau hasil labortorium yang relevan dengan keseimbangan cairan
5. Menberikan cairan IV RL 40tpm Jam :13.00
S :
• Ibu klien mengatakan An.A BAB 5X, warna kuning, bau msih menyengat dan masih berbusa
O :
• Bibir kering,,kulit bersisik, mata bengkak dan merah
• BC :-129,4
• Turgor kulit tidak elastic
• Suhu 390C
• Klien masih terlihat lemah
• Hematokrit 51%
A: Tujuan belum tercapai
P : lanjutkan semua intervensi



Diare berhubungan dengan parasit
 23-04-2012 08.30 1. Memantau a adanya iritasi dan ulcerasi kulit di area perineal
2. Memantau  nilai laboratorium (leuokosit)
3. Menganjurkan keluarga untuk mencatat warna, frekuensi, dan konsistensi feses
4. Memberikan obat antidiare sesuai indikasi (Fuazolidone 5ml 4 kali perhari)






 S :
• Ibu klien mengatakan An.A BAB 5X, warna kuning, bau msih menyengat dan masih berbusa
• Klien mengatakan perutnya masih terasa sakit
O :
• Klien masih terlihat memegangi perutnya
• Leukosit 11000/u
• Masih terdapat bakteri E.coli
A: tujuan belum tercapai
P : lanjutkan semua intervensi
Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan hilangnya nafsu makan 23/04/2012 08.10 1. Memantau  nilai laboratorium
2. Menimbang BB klien dengan interval yang tepat
3. Menatat asupan nutrisi
4. Memberikan makanan TKTP dan obat anti mual dan muntah (Tomit 5mg 3x/hari)

 Jam :13.00
S :
• Klien mengatakan nafsu makannya masih menurun,
• Ibu klien mengatakan An.A BAB 5X, warna kuning, bau msih menyengat dan masih berbusa,
O:
• BB klien 15 kg
• Klien masih tampak lemah, bibir masih terhat kering,
• klien masih menghabiskan makanan setengah porsi
• HB : 12,8 gr/dl
A : tujuan belum teratasi
P : lanjutkan semua intervensi





Catatan Perkembangan II

Nama klien : An. N    No. Register  :11130107
Umur  : 7 th    Diagnosa Medis : Diare
Ruang Rawat : Melati   Alamat   : Jln. Kledokan blok b41 CT, Depok, Yogyakarta.

Hari Kedua : 24 April 2012
 Dx Tanggal Jam Implementasi Evaluasi Nama/TTD
Kekurangan Volume Cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif 24/04/2012 08.00




08.10

 1. Memantau TTV
2. Memantau status hidrasi
3. Memonitor intakeoutput
4. Memantau hasil labortorium yang relevan dengan keseimbangan cairan
5. Menberikan cairan IV RL 40tpm Jam :14.00
S :
• Ibu klien mengatakan An.A BAB 4X, warna kuning, bau sedikit menyengat dan berbusa
O :
• Bibir dan kulit mulai lembab
• BC :-50 cc
• Turgor kulit elastis
• Suhu 380C
• Klien masih terlihat lemah
• Hematokrit 50%
A: Tujuan belum tercapai
P : lanjutkan semua intervensi



Diare berhubungan dengan parasit
 24-04-2012 08.30 1. Memantau a adanya iritasi dan ulcerasi kulit di area perineal
2. Memantau  nilai laboratorium (leuokosit)
3. Menganjurkan keluarga untuk mencatat warna, frekuensi, dan konsistensi feses
4. Memberikan obat antidiare sesuai indikasi (Fuazolidone 5ml 4 kali perhari)






 S :
• Ibu klien mengatakan An.A BAB 4X, warna kuning, bau sedikit menyengat dan berbusa
• Klien mengatakan perutnya masih terasa sakit
O :
• Klien masih terlihat memegangi perutnya
• Leukosit 11000/u
• Masih terdapat bakteri E.coli
A: tujuan belum tercapai
P : lanjutkan semua intervensi
Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan hilangnya nafsu makan 24/04/2012 08.10 1. Memantau  nilai laboratorium
2. Menimbang BB klien dengan interval yang tepat
3. Mencatat asupan nutrisi
4. Memberikan makanan TKTP dan obat anti mual dan muntah (Tomit 5mg 3x/hari)

 Jam :14.00
S :
• Klien mengatakan nafsu makannya masih menurun,
• Ibu klien mengatakan An.A BAB 4X, warna kuning, bau sedikit menyengat dan berbusa
O:
• BB klien 15 kg
• Klien masih tampak lemah, bibir mulai lembab,
• klien masih menghabiskan makanan setengah porsi
• HB : 12,9 gr/dl
A : tujuan belum teratasi
P : lanjutkan semua intervensi







Catatan Perkembangan III

Nama klien : An. N    No. Register  :11130107
Umur  : 7 th    Diagnosa Medis : Diare
Ruang Rawat : Melati   Alamat   : Jln. Kledokan blok b41 CT, Depok, Yogyakarta.

Hari Ketiga : 25 April 2012
 Dx Tanggal Jam Implementasi Evaluasi Nama/TTD
Kekurangan Volume Cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif 25/04/2012 08.00




08.10

 1. Memantau TTV
2. Memantau status hidrasi
3. Memonitor intakeoutput
4. Memantau hasil labortorium yang relevan dengan keseimbangan cairan
5. Menberikan cairan IV RL 40tpm Jam :
S :
• Ibu klien mengatakan An.A BAB 3X, warna kuning, bau khas dan tiak berbusa
O :
• Bibir dan kulitlembab
• BC : 0 cc
• Turgor kulit elastis
• Suhu 370C
• Klien tampak segr
• Hematokrit 48%
A: Tujuan tercapai
P : pertahankan intevensi



Diare berhubungan dengan parasit
 22-04-2012 08.30 1. Memantau a adanya iritasi dan ulcerasi kulit di area perineal
2. Memantau  nilai laboratorium (leuokosit)
3. Menganjurkan keluarga untuk mencatat warna, frekuensi, dan konsistensi feses
4. Memberikan obat antidiare sesuai indikasi (Fuazolidone 5ml 4 kali perhari)






 S :
• Ibu klien mengatakan An.A BAB 3X, warna kuning, bau khas dan tidak berbusa
• Klien mengatakan tidak sakit perut
O :
• Leukosit 10000/ul
• Masih terdapat bakteri E.coli
A: tujuan tercapai
P : pertahankan intervensi
Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan hilangnya nafsu makan 25/04/2012 08.10 1. Memantau  nilai laboratorium
2. Menimbang BB klien dengan interval yang tepat
3. Menatat asupan nutrisi
4. Memberikan makanan TKTP dan obat anti mual dan muntah (Tomit 5mg 3x/hari)

 Jam :14.00
S :
• Klien mengatakan nafsu makannya meningkat,
• Ibu klien mengatakan An.A BAB 3X, warna kuning, bau khas dan tidak berbusa
O:
• BB klien 15 kg
• Klien tampak segar , bibir lembab,
• klien menghabiskan ¾ pors yang diberikan
• HB : 13gr/dl
A : tujuan teratasi
P : pertahankan intervensi







BAB IV
PEMBAHASAN
A. TEORI

Diare merupakan masalah yang sering terjadi dalam kehidupan masyarakat baikk di negara berkembang maupun di negara berkembang. Penyakit diare masih sering menimbulkan KLB (Kejadian Luar Biasa) dengan penderita yang banyak dalam waktu yang singkat.
Diare yang akut gejalanya tiba-tiba dan berlangsung kurang dari 14 hari, sedang diare yang kronik yaitu diare yang berlangsung lebih dari 14 hari. Diare dapat disebabkan infeksi maupun non infeksi. Dari penyebab diare yang banyak adalahdiare infeksi yang disebabkan oleh virus, bakteri dan parasit. Diare infeksi juga dapat menyebabkan kematian.
Diare merupakan masalah umum ditemukan diseluruh dunia. Di Amerika Serikat keluhan diare menempati peringkat ketiga dari daftar keluhan pasien pada ruang praktek dokter, sementara di beberapa rumah sakit di Indonesia data menunjukkan diare akut karena infeksi terdapat peringkat pertama s/d ke empat pasien dewasa yang datang berobat ke rumah sakit. Di negara maju diperkirakan insiden sekitar 0,5-2 episode/orang/tahun sedangkan di negara berkembang lebih dari itu. Di USA dengan penduduk sekitar 200 juta diperkirakan 99 juta episode diare akut pada dewasa terjadi setiap tahunnya. WHO memperkirakan ada sekitar 4 miliar kasus diare akut setiap tahun dengan mortalitas 3-4 juta pertahun.
Bila angka itu diterapkan di Indonesia, setiap tahun sekitar 100 juta episode diare pada orang dewasa per tahun. Dari laporan surveilan terpadu tahun 2006 jumlah kasus diare didapatkan 13,3 % di Puskesmas, di rumah sakit didapat 0,45% pada penderita rawat inap dan 0,05 % pasien rawat jalan. Penyebab utama disentri di Indonesia adalah Shigella, Salmonela, Campylobacter jejuni, Escherichia coli, dan Entamoeba histolytica. Disentri berat umumnya disebabkan oleh Shigella dysentery, kadang-kadang dapat juga disebabkan oleh Shigella flexneri, Salmonella dan Enteroinvasive E.coli. (Anonym. Wikipedia, The Free Encyclopedia.


B. PENGKAJIAN
 Proses pengkajian yang dilakukan pada klien An. N dengan Diarea di RS Sejahtera Medika dilakukan perawat dengan  melakukan wawancara dengan ibu klien, observasi dan pemeriksaan fisik langsung kepada klien. Pelaksanaan pengkajian mengacu pada teori, akan tetapi disesuaikan dengan kondisi klien saat di kaji. Pada saat dilakukan pengkajian ibu klien cukup terbuka sehingga mempermudah perawat  dalam mengkaji  pasien dan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan. Hal ini dibuktikan dengan ibu klien mau menjawab pertanyaan dari perawat. Data yang di dapat pada saat pengkajian pada An. N dengan Ibu klien mengatakan anak An. N BAB 7x sehari, dengan feses berwarna kuning, berbau menyengat dan berbusa.Dari hasil pengkajian An. N terlihat selalu memegangi perutnya Leukosit: 11000 (5000-10000 /ul) Pemeriksaan feses : terdapat bakteri E. coli. Raut wajah terlihat meringis menahan sakit Klien tampak lemah Bibir kering Klien menghabiskan bubur setengah porsi
Hemoglobin: 12,8 gr/dl Saat dilakukan pengkajian didapat hasil bibir kering, kulit bersisik, mata bengkak dan merah BC -129.4 cc Turgor kulit tidak elastic Suhu = 400 C. Klien terlihat lemah Hematokrit: 52 % (N=L=40 – 48, P=37 - 43%)
Dari hasil pengkajian tersebut menunjukkan tanda-tanda dan gejala yang ada pada klien tidak jauh berbeda dengan konsep teori yang ada.
Dari data yang terkumpul kemudian dilakukan analisa dan identifikasi masalah yang dihadapi oleh klien yang merupakan data fokus dan selanjutnya dirumuskan diagnosa atau masalah keperawatan.
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Berdasarkan tinjauan teoritis pada BAB II,  pada klien An. N dengan diarea adalah ada 3 diagnosa yang diangkat, meliputi :
1. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif
2.   Diare berhubungan dengan parasit
3.   Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan hilangnya nafsu makan
 Alasan kelompok mengambil diagnose yang pertama Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif ditandai dengan Ibu klien mengatakan anak An. N BAB 7x sehari, dengan feses berwarna kuning, berbau menyengat dan berbusa., Saat dilakukan pengkajian didapat hasil bibir kering, kulit bersisik, mata bengkak dan merah, BC -129.4 cc, Turgor kulit tidak elastic, TTV di dapat hasil S= 400 C, Klien terlihat lemah, Hematokrit : 52 % (N=L=40 – 48, P=37 - 43%). Kemudian kelompok mengambil diagnosa kedua yaitu Diare berhubungan dengan parasit ditandai dengan Ibu klien mengatakan anak An. N BAB 7x sehari, dengan feses berwarna kuning, berbau menyengat dan berbusa, An. N juga mengatakan perut seperti diremas-remas dan sangat sakit sehingga , An. N terlihat selalu memegangi perutnya, Leukosit: 11000 (5000-10000 /ul), Pemeriksaan feses : terdapat bakteri E. coli. Dan kelompok mengambil diagnosa ketiga yaitu Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan hilangnya nafsu makan ditandai dengan Klien mengatakan nafsu makannya berkurang, klien sulit makan, Ibu klien mengatakan BB sebelum sakit adalah 18 kg, TB : 75,6 cm. Saat di Rumah Sakit BB klien menurun menjadi 15 kg, Ibu An.N mengatakan anaknya sudah 4 hari BAB terus menerus,dalam sehari bisa lebih dari 6x, bahkan kemarin dalam sehari bab sebanyak 9x,BAB cair dan berbusa serta bau yang sangat menyengat., Ibu klien mengatakan An. N mual dan muntah, Klien tampak lemah, Bibir kering, Klien menghabiskan bubur setengah porsi, Hemoglobin: 12,8 gr/dl.
Setelah diagnosa atau masalah keperawatan ditegakan selanjutnya dilakukan pembuatan rencana tindakan dan kriteria hasil untuk mengatasi masalah keperawatan yang ada pada klien.
D. PERENCANAAN
Perencanaan dalam proses keperawatan dimulai setelah data terkumpul, dikelompkkan, dianalisa dan ditetapkan masalah keperawatan. Perencanaan disusun berdasarkan prioritas masalah yang disesuaikan dengan kondisi klien. Setelah masalah ditentukan berdasarkan prioritas, tujuan pelayanan keperawatan ditetapkan. Tujuan bisa ditetapkan dalam jangka panjang atau jangka pendek, harus jelas, dapat diukur dan realistis. Ditegaskan dalam bentuk perubahan, kriteria hasil sebagai alat ukur pencapaian tujuan yang mengacu pada tujuan yang disusun pada rencana keperawatan, pada penyusunan kriteria hasil perawat menyesuaikan dengan waktu pemberian perawatan yang dilakukan oleh perawat yaitu selama 3x24 jam.
 Perencanaan yang dibuat pada An. N dengan masalah utama Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam  maka klien akan mendemostrasikan kekurangan volume cairan teratasi.

E. PELAKSANAAN / IMPLEMENTASI
 Setelah rencana keperawatan dibuat, kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan. Pelaksanaan rencana asuhan keperawatan merupakan kegiatan atau tindakan yang diberikan pada An. N dengan menerapkan pengetahuan dan kemampuan klinik yang dimilki oleh klien berdasarkan ilmu – ilmu keperawatan dan ilmu – ilmu lainnya yang terkait. Seluruh perencanaan tindakan yang telah dibuat dapat terlaksana dengan baik.
Klien diberikan obat-obatan berupa :  Terapi cairan infuse RL 500 ml (40 tpm), Fuazolidone 5ml 4 kali perhari, Parasetamol 250mg/hr,Tomit 5mg 3x/hari, yang bertujuan untuk mengatasi kekurangan volume cairan dan diarea.

F. EVALUASI
 Evaluasi adalah tahap akhir dalam proses keperawatan. Tahap evaluasi dalam proses keperawatan menyangkut pengumpulan data subjektif dan data objektif yang akan menunjukkan apakah tujuan asuhan keperawatan sudah tercapai sepenuhnya, sebagian atau belum tercapai. Serta menentukan masalah apa yang perlu di kaji, direncanakan, dilaksanakan dan dinilai kembali.
Tujuan tahap evaluasi adalah untuk memberikan umpan balik rencana keperawatan, menilai, meningkatkan mutu asuhan keperawatan melalui perbandingan asuhan keperawatan yang diberikan serta hasilnya dengan standar yang telah di tetapkan lebih dulu.
Pada tahap evaluasi yang perawat lakukan pada An. N adalah melihat apakah masalah yang telah diatasi sesuai dengan kriteria waktu yang telah ditetapkan. Dari  ketiga  diagnosa, diagnosa kekurangan volume cairan, diarea dan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh





BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cair atau setengan cair (setengah padat), kandungan air tinja lebih banyak dari biasanya dari 200 g atau 200 ml/24 jam.
2. Faktor infeksi diare menurut Ngastiyah (2005) adalah:
1. Infeksi Enteral : Infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama diare.                                                      
 Infeksi Bakteria  :    Vibrio, E.coli, Salomella campilo baster.
 Infeksi Virus  : Rotavirus, calcivilus, Enterovirus, Adenovirus,    Astrovirus.
 Infeksi Parasit  : Cacing (ascaris, oxyuris), protozoa (entamoeba histolica,giardia lambia), jamur (candida aibicans).
2. Infeksi Parenteral :Infeksi diluar alat penceranaan makanan seperti Tonsilitis, broncopneumonia, Encefalitis,meliputi:
• Faktor Malabsorbsi : karbohidrat, lemak, protein
• Faktor Makanan  : basi, racun, alergi
• Faktor Psikologi  :  rasa takut dan cemas
3. Beberapa tanda dan gejala tentang diarea: Sering BAB dengan konsistensi tinja cair atau encer.Terdapat lika tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelek ( elastisitas kulit menurun) ubun-ubun dan mata cekung, membran mukosa kering. Kram abdomenal. Demam. Mual dan muntah. Anoreksia. Lemah. Pucat. Perubahan TTV, nadi dan pernafasan cepat. Menurun atau tidak ada pengeluaran urine.
4. Pemeriksaan penunjang hasil pemeriksaan lab, Leukosit, Trombosit, hemoglobin, hematokrit, pemeriksaan feses.
5. Diagonasa Keperawatan yang muncul :
a. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif
b.   Diare berhubungan dengan parasit
c.   Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan hilangnya nafsu makan
B. `Saran
Harapan penulis, bagi mahasiswa/I keperawatan dengan adanya makalah ini dapat membantu dalam pembuatan asuhan keperawatan dan memperluas wawasan serta pengetahuan mengenai masalah kesehatan yang biasa di temui di dunia kesehatan khususnya Diarea.


DAFTAR PUSTAKA
Dochter, Joanne Mecloskey, Phd dkk. 2004. Nursing intervention Classification.Jakrta:Mosby Elevier
Doengoes, Marilyann E Dkk.1993 Rencana  Asuhan Keperawatan .Pedoman Untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Perawatan.Jakarta:EGC
Mooehead,Sue dkk.2004 . Nursing Outcomes Classification (NOC).Jakarta: Mosby Elevier
http://www.google.com/ asuhan keperawatan DIARE
http://www.blogspot/ askep DIARE

Tidak ada komentar:

Posting Komentar